Bersyukur kita dilahirkan dari keluarga yang memberikan kasih sayang kepada kita. Bayangkan bila kita tidak punya orang tua yang mengasihi kita, atau berada dalam lingkungan keluarga yang tidak mengenal tuhan. Tentu itu akan memberikan dampak psikologis bagi diri kita. Dan tidak sedikit anak-anak yang masuk dalam dunia hitam karena keluarga yang 'broken home'. Perilaku yang keras dari lingkungan sekitar menyebabkan kita mudah emosi dan curiga kepada orang lain di sekitar kita.
Pemahaman keagamaan juga tidak jauh dari pengaruh dan didikan dari keluarga. Bila kita dilahirkan dari keluarga sholeh maka pengaruh kesholehan itu akan terlihat dari tingkah laku kita, walau itu bukan jaminan. Demikian juga bila kita dilahirkan dan dibesarkan dari keluarga yang mendurhakai Allah, maka pengaruhnya juga akan terasa dalam kehidupan kita. Sangat sedikit orang yang bisa keluar dari pengaruh buruk keluarga, walau itu juga bukan hal yang mustahil terjadi.
Hal yang sama akan terjadi juga ketika kita mulai menjadi orang tua, anak-anak yang mulai tumbuh besar dan mengenal lingkungannya. Keberadaan kita akan menentukan jalan kehidupan sang anak berikutnya. Bila kita dan lingkungan memberikan teladan yang baik akan memberikan nilai bagi sang anak. Sebaliknya juga sama lingkungan yang buruk akan menghambat perkembangan psikologis sang anak. Makanya kita perlu belajar bagaimana menjadi orang tua yang baik bagi anak-anak kita.
Sekarang di usia yang semakin dewasa, ditambah lagi tanggung jawab untuk membesarkan anal-anak kita, terasa sekali betapa sabarnya orang tua kita atas perilaku kita. Terasa sekali bagaimana kasih-sayang mereka yang begitu dalam diri kita.
Sering terbayang wajah orang tua yang penuh kasih, kakak-kakak yang penyayang, tingkah polah lucu adik-adik, demikian juga nenek, paman, orang yang pernah hadir dalam kehidupan kita, ketika ujian datang menghadang kita. Ternyata keluarga punya arti yang luar biasa dalam diri kita, khususnya saya.